Cara Memulai Bisnis Kecil Tanpa Modal

Seperti pernah kita bahas sebelumnya pada artikel “memulai bisnis tanpa modal adalah kebohongan besar?!” bahwa memulai bisnis tanpa modal uang itu bisa. Apalagi dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, segala sesuatunya menjadi lebih mudah jika kita bisa memanfaatkannya.

Memulai bisnis tanpa modal, baik offline maupun online dengan media internet, secara prinsip sebenarnya sama. Hanya saja bisnis online dengan media internet mempunyai banyak kelebihan dan kemudahan dibanding bisnis offline.

Dengan kemauan dan tekad, ditambah dengan kepercayaan dari orang lain seperti yang pernah kita bahas beberapa waktu lalu, kita bisa segera memulai bisnis tanpa modal. Secara garis besar bisa kita urutkan langkah-langkahnya sebagai berikut.
(Silahkan baca : Mulai bisnis tanpa modal)

Memulai bisnis tanpa modal dengan katalog produk
img : bicarasales.com

Cara Memulai bisnis kecil tanpa modal :

1.      Tetapkan bisnis yang akan kita mulai, lakukan survei/ pengenalan masalah bisnis tersebut. Jika kita sudah tahu atau bahkan pernah berkecimpung dibidang bisnis tersebut akan lebih baik. (baca : cara mengembangkan bisnis kecil dengan mudahdan cepat).
2.      Hubungi orang yang mempunyai barang/ jasa yang akan kita jadikan bisnis. Buat kesepakatan agar kita bisa meminjam fisik atau sekedar gambar produknya, untuk kita tawarkan ke calon pembeli.
Kesepakatan tersebut meliputi masalah harga, discount (jika ada), minimal pengambilan, cara pembayaran dan sebagainya.
3.      Tawarkan produk tersebut kepada konsumen, dengan memperlihatkan contoh produk ataupun fotonya.  Harga yang kita tawarkan adalah harga yang kita peroleh dari pemilik barang ditambah keuntungan yang kita inginkan.
4.      Lakukan transaksi dengan pembeli menggunakan nama kita. Pembeli tidak perlu berhubungan langsung dengan pemilik produk yang kita tawarkan. Sehingga pemilik barang dan pembeli, hanya berurusan melalui kita. Namun jika sangat perlu untuk menyebutkan darimana sumber produk (Terutama untuk produk yang sudah memiliki merek yang sudah dikenal walaupun hanya untuk wilayah tertentu saja), kita bisa menyebutkannya dengan keterangan secukupnya.
5.      Produk harus kita serahkan kepada pembeli, setelah kesepakatan pembayaran terealisasi. Apakah setelah dibayar lunas, atau setelah uang muka kita terima, kemudian barang kita serahkan?! Atau barang kita serahkan sebelum kita menerima pembayaran?!
Kesepakatan Waktu dan cara penyerahan barang kepada pembeli, bisa kita sesuaikan dengan kesepakatan waktu dan pengambilan barang dari suplayer/ pemilik barang.

Cara tersebut diatas bisa diterapkan untuk berbagai macam bisnis. Tentu saja cara tersebut harus disesuaikan dengan jenis produk ataupun jasa yang ditawarkan. 
(baca juga : trik bisnis laundry kiloan tanpa modal)

Kuncinya adalah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang produk (product knowledge). Penguasaan product knowledge ini sangat penting. Calon pembeli akan yakin dengan orang yang mampu menjelaskan mengenai sebuah produk dengan baik, terutama pada fungsi dan manfaat produk tersebut untuk konsumen.

Jika kita menggunakan media internet, kita bisa menawarkan produk kepada konsumen tanpa harus bertemu langsung. Tentunya hal ini akan menghemat waktu, biaya dan tenaga yang kita keluarkan. Bahkan di dunia bisnis online, sistem bisnis semacam ini sudah sangat umum, yaitu sistem dropship.

Sebagai gambaran sistem dropship ini dijalankan dengan cara berikut :

1.      Mendaftarkan diri sebagai dropshiper (pelaku bisnis sistem dropship ini) kepada suplayer pemilik barang, agar bisa ikut memasarkan produk mereka.
2.      Dropshiper mengambil gambar/ katalog barang yang akan dipasarkan. Dan menawarkan kepada konsumen secara online, dengan harga jual yang sudah ditambah keuntungan sesuai keinginan dropshiper. (harga jual = harga beli dari suplayer + keuntungan yang diinginkan dropshiper).
3.      Ketika terjadi transaksi, pembeli membayarkan uang kepada dropshiper sesuai harga jual (biasanya ditambah ongkos kirim). (uang yang dibayarkan oleh pembeli = harga jual + ongkos kirim)
4.      Dropshiper menyampaikan pesanan pembeli dan membayar sesuai harga beli yang disepakati diawal kepada suplayer.
5.      Suplayer mengirim barang kepada pembeli dengan mengatas namakan dropshiper.

Dari uraian diatas, jelas terlihat bahwa sistem tersebut sangat mirip, bahkan cenderung sama. Dengan memahami prinsip dasarnya, kita bisa juga menerapkan sistem tersebut pada berbagai macam bisnis dengan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Point penting yang harus kita garis bawahi dan dicetak tebal dalam setiap menjalankan bisnis adalah kita harus selalu melakukannya dengan jujur, walaupun tidak harus dengan terbuka.

Bagaimana menurut anda?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post