Peluang bisnis
itu luar biasa banyaknya. Ada jutaan peluang bisnis yang bisa kita garap. Sebab
dimana ada manusia, pasti ada peluang bisnis yang bisa kita garap. Mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki, bisa menjadi peluang bisnis.
Adanya jutaan
peluang bisnis yang seharusnya menjadi berkah, namun ternyata justru bisa
menjadi godaan dan menjadi salah satu penyebab kegagalan, hanya karena gagal
fokus.
Ada dua hal yang dilakukan pelaku bisnis akibat gagal fokus :
- 1. Menambah bisnis yang baru
- 2. Beralih ke bisnis yang baru
Dua hal tersebut
sama-sama membuat potensi kegagalan semakin besar, karena pada kenyataannya setiap
peluang bisnis mempunyai potensi dan resiko yang hampir berimbang.
Menaruh telur dalam keranjang yang sama | kaloriku.com |
Menambah Bisnis Yang Baru
Ketika kita
sedang merintis bisnis, terkadang kita tergoda untuk mencoba bisnis yang baru.
Terutama ketika bisnis yang sedang kita rintis belum menghasilkan seperti yang
kita harapkan. Seolah bisnis yang lain lebih menjanjikan hasil besar dan lebih
mudah.
Ada sebuah
ungkapan terkenal “jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama” yang artinya
taruhlah beberapa telur pada keranjang berbeda. Maksudnya jangan mengandalkan
sumber penghasilan dari satu sumber, satu bisnis.
Apakah ada yang
salah dengan ungkapan itu? Owh, tentu tidak...!!!
Tapi jangan lupa
Gan, kalau belum ada telurnya, apa yang mau ditaruh dikeranjang???
Jadi kalau mau
menaruh telur dikeranjang berbeda, tentu harus ada telurnya dulu, ada hasil,
ada sumber penghasilan dulu.
Jika merintis
satu bisnis saja, kita mengalami kesulitan. Bagaimana bisa kita merintis lebih
dari satu bisnis secara bersamaan? Apalagi bidang bisnis yang jauh berbeda.
Resiko merintis
lebih dari satu bisnis secara bersamaan lebih besar, terutama bisnis kecil.
Membutuhkan waktu, modal, energi dan pikiran yang lebih besar.
Beralih ke Bisnis Yang Baru
Merintis bisnis yang
baru tetap membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran. Umumnya ketika memulai bisnis
baru, semangatnya masih besar, karena bayangan kesuksesan yang akan diraih. Namun
akan segera meredup, ketika bayangan kesuksesan itu belum juga terwujud.
Yang jadi pertanyaan,
apakah modal dana yang dimiliki masih cukup? karena sudah terpakai untuk modal
serta operasional bisnis yang lama. Apakah waktu yang ada masih cukup? Karena semakin
lama kebutuhan kita semakin banyak. Harga kebutuhan pokok dan biaya-biaya
biasanya akan mengalami kenaikan. Yang tadinya bujang, mungkin sudah berkeluarga.
Yang tadinya belum punya anak, mungkin sudah punya anak. Yang tadinya anaknya
belum sekolah, mungkin sudah mulai sekolah. Yang tadinya masih muda, masih
sehat, mungkin sudah mulai sakit-sakitan.
Dan yang paling
penting, apakah kita tidak akan mengalami gagal fokus dan berganti bisnis yang
baru lagi? Dan jika itu terjadi, maka waktu kita hanya akan habis untuk
merintis bisnis yang baru, merintis lagi bisnis yang baru lagi. Begitu seterusnya.
Jadi seperti
disebut diatas, baik menambah bisnis baru ataupun berganti bisnis baru, ketika
kita masih merintis bisnis, sama-sama membuat potensi kegagalan kita menjadi
lebih besar, bahkan seringkali dapat dipastikan akan membawa kita pada
kegagalan.
Lalu apakah
menambah atau berganti bisnis baru pada masa perintisan bisnis tidak boleh
dilakukan? Tentu saja boleh, namun harus dipertimbangkan beberapa hal, untuk
mengurangi resiko kegagalan. Kita akan coba bahas pada kesempatan yang lain.
Bagaimana menurut
anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar