Perubahan jaman
menuntut kita sebagai pelaku bisnis kecil, untuk bisa mengikuti perubahan. Ketidak
mampuan kita untuk mengikuti perubahan, mempersulit bisnis kita sendiri bahkan
bisa membuat bisnis kita tersingkir.
Masih banyak diantara
kita, pelaku bisnis kecil yang tetap mempertahankan cara berbisnisnya,
seolah-olah itu cara bisnis yang terbaik, walaupun sudah tidak sesuai dengan
kondisi sekarang.
Mendengarkan penyuluhan | mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.com |
Tidak masalah
melakukan bisnis dengan cara lama atau dengan produk lama. Namun tetap harus
menyesuaikan dengan perkembangan. Toh kenyataanya tidak sedikit yang sukses berbisnis
dengan cara atau barang lama, namun ditampilkan, dipasarkan dengan cara yang
menyesuaikan kondisi.
Perkembangan teknologi
mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup manusia. Hal tersebut berimbas pada
perubahan pasar.
Pelaku bisnis
kecil malu untuk bertanya solusi masalah yang mereka hadapi karena takut
dianggap bodoh. Padahal memang pada kenyataannya, perubahan jaman menuntut
siapapun untuk mengikuti perubahan tersebut, jika tidak ingin tertinggal.
Tidak sedikit
yang merasa sudah tahu semua masalah yang mereka hadapi, tetapi tidak mau
menerima masukan dari orang lain. Mereka malu untuk mengakui bahwa mereka mengalami
kesulitan. Apalagi yang pernah merasakan kejayaan dimasa lalu, dan terus
berharap kejayaan itu bisa diraih kembali.
Padahal bisa jadi
bukan persaingan bisnis saja yang membuat bisnis kita tidak berkembang, namun
karena ketidak mampuan kita mengikuti perubahan pasar.
Ketidaktahuan kita
bagaimana caranya mengatasi persoalan ataupun bagaimana mengembangkan bisnis kita,
juga menjadi salah satu sebab banyak bisnis kecil yang mati atau tidak
berkembang. Mungkin kalau disebut bisnis kita mati kurang tepat, karena mungkin
bisnis kita antara hidup dan mati.
Mau dihidupkan
tidak tahu caranya, dibiarkan mati tidak tega, karena ada nilai sejarah
perjuangan kita atau karena memang itu satu-satunya sumber penghasilan kita.
Mengikuti kursus,
seminar maupun pelatihan, membuat pengetahuan kita bertambah. Kita juga bisa
bertanya mengenai masalah yang kita hadapi.
Bahkan dibeberapa
daerah, pemerintah daerah juga menerjunkan para ahli memberikan pelatihan dan
kursus gratis untuk UKM.
Jika itu masih
sulit kita lakukan karena terbentur biaya dan waktu, kita bisa mendapatkan
pengetahuan dengan membaca melalu media cetak maupun media online.
Tidak sedikit
para ahli yang berkenan berbagi pengetahuan kita secara gratis dimedia-media
tersebut. Kita hanya perlu mencari dan memilih topik apa yang sesuai dengan apa
yang kita butuhkan. Dan itu bisa kita lakukan disela-sela kesibukan kita
berbisnis.
Memang tidak bisa
disalahkan jika kita tidak mau menerima masukan dari orang lain, karena takut
masukan tersebut justru bisa membuat bisnis menjadi terpuruk. Biasanya hal ini
terjadi karena kita belum atau tidak percaya kredibilitas orang yang memberi
masukan tersebut.
Namun hal ini
tidak bisa menjadi pembenaran kita tidak mau menambah pengetahuan.
Jika kita tidak
percaya pada seseorang, maka kita bisa mencari sumber informasi dan pengetahuan
yang kita percaya. Kalau tidak ketemu, ya cari lagi sampai ketemu.
Jangan sampai
karena, malu bertanya kepada orang yang lebih ahli, membuat bisnis kita hancur.
Karena bagaimanapun hebatnya, pelaku bisnis tetaplah manusia yang punya
keterbatasan, sehingga perlu orang lain yang bisa membantunya.
Bagaimana menurut
anda?
(Jika bermanfaat,
silahkan dishare J )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar