Meningkatkan Harga Jual Dengan Memberi Nilai Lebih

Meningkatkan Harga Jual Dengan Memberi Nilai Lebih - Menjual dengan harga murah, bukanlah satu-satunya strategi untuk menang dalam persaingan bisnis, bahkan tidak dianjurkan. Apalagi jika kita menjalankan bisnis tersebut dengan modal kecil.

Pada artikel “Jangan jual dengan harga murah” yang sudah kita bahas beberapa strategi bersaing tanpa harus menjual dengan harga murah. Ada tiga poin yang bisa kita jalankan, yaitu :
  • Memberi discount
  • Memberi bonus.
  • Memberi layanan lebih.

Namun sebenarnya ada satu poin lagi yang tertinggal, yaitu dengan memberi nilai lebih.
Strategi dengan memberi nilai lebih ini, merupakan strategi yang tidak sulit dan seringkali dengan biaya tambahan yang kecil, namun bisa membuat harga jual meningkat.

Biar gampang memahami, langsung saja kita bikin contoh, mudah-mudahan nggak malah jadi tambah bingung…..

Dibeberapa daerah, terutama di Jakarta atau di Jogjakarta, ada banyak warung bubur kacang ijo yang juga menyediakan masakan mie instan. Mie instan tersebut diolah dengan cara direbus dengan kuah atau tanpa kuah, tergantung permintaan. Kalau mau yang dengan kuah biasanya akan dimasakkan mie instan rebus. Sedangkan yang tanpa kuah, akan dimasakkan mie instan goreng (tanpa digoreng, hanya ditiriskan saja).

Umumnya, mie instan mentah yang harganya Rp. 2.000,- setelah dimasak dijual dengan harga Rp. 3.500,-. Sedangkan jika ditambah telur dijual dengan harga sekitar Rp. 5.000,- atau Rp. 5.500,-

Menurut anda jika masakan mie tersebut dijual dengan harga Rp. 12.000,- akan laku tidak?

Jika anda mengatakan nggak laku, mungkin sekali-kali anda datang ke Jogja dan mengunjungi sebuah warung makan yang menyediakan masakan mie instan, yang bertuliskan slogan “persis seperti bungkusnya”.

Warung makan tersebut jarang sepi, bahkan banyak pelanggan dari kalangan mahasiswa yang datang bersama dengan teman-temannya.

Apa sih rahasianya, bisa menjual masakan mie instan dengan harga Rp. 12.000,-, padahal ditoko-toko mie instan mentah hanya dijual dengan harga Rp. 2.000,-  dan  banyak pelanggannya?.

Ternyata rahasianya dengan memberi nilai lebih.

Dimana nilai lebihnya?

Jika di warung lain mie instan dimasak dan disajikan sesuai dengan petunjuk cara pengolahan yang terdapat pada bungkusnya. Warung ini memberi nilai lebih dengan mengolah sesuai dengan petunjuk cara pengolahan dan menyajikannya sama persis dengan gambar yang ada pada bungkusnya.
Meningkatkan harga jual dengan memberi nilai lebih
Mie goreng instan rasa cabe ijo | id.wikipedia.org

Sesuai dengan slogan “persis seperti bungkusnya” mereka menyajikan olahan mie instan tersebut dengan beberapa tambahan persis seperti gambar pada bungkusnya. 

Misalnya mie instan rebus yang pada bungkusnya ada gambar mie instan rebus, dengan sayur, ditambah telur serta udang. Maka mereka akan menyajikannya sama seperti gambar tersebut.

Jika mie instan goreng rasa cabe ijo, maka mereka akan mengolahnya dengan cara digoreng, tidak hanya direbus kemudian ditiriskan. Dan ditambah potongan sayur, telur, sedikit irisan daging, dan potongan-potongan cabe ijo, sehingga persis seperti bungkusnya.

Dengan memberi nilai lebih dengan cara pengolahan dan penyajian persis seperti bungkusnya, ternyata olahan mie instan yang umumnya dijual dengan harga kisaran Rp. 5.000,- bisa dijual dengan harga terendah Rp. 12.000,-

Harga jual terendah Rp. 12.000,-? Ya… ada yang Rp. 13.000,- Rp. 15.000,- bahkan ada harga jual tertinggi yang ada dalam daftar menu, tertera Rp. 17.000,-. Jadi harganya memang berbeda-beda tergantung pengolahan dan bahan tambahan yang sesuai dengan gambar pada bungkusnya.

Jadi Meningkatkan Harga Jual Dengan Memberi Nilai Lebih, bisa menjadi strategi untuk menang dalam persaingan, tanpa harus terjebak dalam perang harga.

Bagaimana menurut anda?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post