Cara Meminimalisir Resiko Bisnis Kecil - Tidak sedikit
orang yang takut untuk mulai menjalankan bisnis kecil, terutama yang belum
pernah mencoba berbisnis. Bahkan orang yang pernah gagal memulai bisnis, karena
tidak tahu cara meminimalisir resiko bisnis, seringkali lebih takut, bahkan terkadang
menularkan ketakutannya kepada orang lain.
Ada beberapa
hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir resiko bisnis, terutama jika
kita belum pernah menjalankan sebuah bisnis dan kita masih menjadi seorang
pegawai.
1. Pilihlah bidang bisnis yang sesuai dengan passion
2. Mulailah dari bisnis sampingan
3. Mulai Bisnis kecil-kecilan
4. Lakukan tes pasar terlebih dahulu
5. Jangan berutang untuk modal
6. Jangan langsung meninggalkan pekerjaan utama Kita
Pada kesempatan
ini kita akan membahas 2 poin dulu, yaitu :
· Pilihlah bidang bisnis yang sesuai dengan passion
· Mulailah dari bisnis sampingan
Mari kita
coba bahas satu persatu :
1.
Pilihlah bidang bisnis yang sesuai
dengan passion
Ini
sangat penting, karena dengan menjalankan sebuah bisnis yang sesuai dengan passion
kita, membuat kita bersemangat dan menikmatinya. Dengan semangat kita akan
mengerjakan segala sesuatu dengan cepat, tidak menunda-nunda. Action/ bertindak
adalah kunci utama keberhasilan sebuah bisnis.
Bahkan
sebaik apapun bisnis kita, seberapa banyakpun modal kita, tanpa sebuah tindakan
bisnis kita tidak akan pernah jalan.
Seperti
sebuah pepatah yang mengatakan “perjalanan ribuan mil, dimulai dari sebuah
langkah”
Dengan
menikmati, semua kegiatan yang terkait dengan bisnis yang kita rintis akan
menyenangkan. Rasa takut, rasa lelah menjadi tidak terasa. Bahkan hambatan/
rintangan menjadi sebuah tantangan yang menyenangkan.
2.
Mulailah dari bisnis sampingan
Ini
terutama jika kita masih bekerja sebagai pegawai pada perusahaan atau orang
lain.
Dengan
memulai bisnis sampingan, kita mendapatkan beberapa keuntungan :
a. Kita masih punya penghasilan yang
menopang biaya hidup sehari-hari. Karena diawal perintisan, seringkali bisnis
kita belum memberikan keuntungan.
Walaupun sudah menghasilkan tetapi umumnya masih
belum cukup untuk menutupi biaya-biaya, sehingga belum memberikan keuntungan.
b. Kita dapat mengenalkan produk-produk
kita kepada teman atau orang2 dilingkungan kerja. Bahkan jika pekerjaan kita
memungkinkan kita untuk beraktifitas diluar kantor, misalnya kita bekerja
dibagian pemasaran atau distribusi, kita juga bisa mengenalkan produk kita
kepada orang yang kita temui.
Tapi tentu saja kita harus menyesuaikan kondisi. Jangan
sampai aktifitas bisnis sampingan kita mengganggu kerja dan merugikan
perusahaan. Baik dalam hal waktu maupun materi.
c. Kita masih punya teman yang bisa kita
ajak untuk ngobrol, berdikusi atau sekedar curhat, karena seringkali pada masa
perintisan bisnis kita mengalami kekecewaan karena hasil yang diperoleh belum
sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Kita sering mengalami kejenuhan karena
belum ada perkembangan pada bisnis kita.
Ini sulit kita dapatkan jika kita sudah tidak
bekerja sebagai pegawai, karena walaupun dulu kita punya banyak teman ditempat
kerja, tentu kita tidak bisa datang untuk ngobrol dengan mereka, karena mereka
sedang bekerja dan kita tidak punya kepentingan yang sama dengan mereka, karena
kita sudah tidak bekerja disitu.
Lain halnya jika kita masih bekerja disebuah
perusahaan. Kita masih bisa ngobrol, berdiskusi atau sekedar curhat kepada
teman-teman kerja disela sela aktifitas pekerjaan.
d. Bisnis sampingan pertama akan mengajarkan
Kita banyak hal, bukan saja tentang berbisnis, tetapi juga bagaimana menghadapi
jatuh-bangun dalam berusaha. Kita akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cara produksi (jika
kita membuat sendiri), pemasaran produk hingga mencetak keuntungan. Tentunya, Kita tidak boleh putus
asa dalam menghadapi berbagai gejolak bisnis.
Demikian 2
poin yang sudah kita bahas, kita akan membahas poin-poin yang lain pada artikel selanjutnya.
Tetap semangat
ya Gan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar