Beberapa sebab yang bisa membuat bangkitnya keberanian memulai bisnis :
1. Kesenangan dan semangat
Keberanian yang bangkit
karena kesenangan ini biasanya berawal dari passion
(minat) yang kuat. Ketika kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, maka
kita akan mengabaikan hal-hal yang tidak kita senangi. Kita menjadi tidak
berminat untuk memikirkan resiko atau hal-hal yang buruk, yang bisa menyebabkan
kita takut.
Seperti halnya orang yang
senang bermain sepak bola. Mereka akan dengan senang dan bersemangat untuk
bermain sepak bola. Resiko jatuh, terkilir, kelelahan, tidak terlalu dipikirkan.
Yang penting happy.
2. Tidak Tahu Mengenai Resiko
Hampir mirip dengan
keberanian yang bangkit karena kesenangan. Keberanian yang bangkit disebabkan
tidak tahu mengenai resiko nya ini juga
karena tidak memikirkan resiko atau hal-hal yang buruk yang akan terjadi dengan
bisnis yang akan kita jalani. Lha bagaimana bisa memikirkan resikonya, kalau
memang tidak tahu. Hanya saja jika, keberanian bangkit karena kesenangan itu
resikonya diabaikan, kalau karena tidak tahu ini biasanya karena kurangnya informasi/
pengetahuan tentang resiko tersebut.
Namun jika kemudian hari
kita mengalami atau tahu mengenai resiko yang buruk, bisa jadi keberanian kita
akan berkurang atau justru menghilang.
3. Terpaksa
Keberanian yang bangkit
karena terpaksa ini sering terjadi pada kita yang sudah tidak punya harapan
untuk mendapatkan bantuan dari pihak lain. Misalnya kita merantau jauh dari
kampung halaman kita, jauh dari orangtua kita, saudara-saudara kita,
teman-teman kita. Ketika kita tidak punya atau pengahasilan kita tidak cukup
untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara kita tidak mungkin untuk minta
bantuan orang tua, saudara atau teman, mau tidak mau kita harus berusaha
sendiri. Kita yang tadinya tidak berani untuk memulai usaha/ bisnis, karena
takut rugi, takut gagal, takut diremehkan (malu) serta banyak ketakutan lain,
akan menjadi berani untuk memulai bisnis baru.
Ini mungkin bisa sedikit
menjelaskan kenapa kebanyakan perantau lebih sukses atau lebih makmur dibanding
orang yang tidak merantau. Kebanyakan perantau berani dan mau bekerja/ berusaha
apa saja karena jika mereka tidak melakukan itu bisa menyebabkan kebutuhannya
tidak terpenuhi, gampangnya “bisa-bisa nggak makan dinegeri orang”. Sedangkan
orang yang tidak perantau seringkali karena merasa masih ada yang bisa dimintai
bantuan ketika ia membutuhkan, sehingga lebih memilih untuk tidak melawan
ketakutannya (ketidak beraniannya) untuk memulai bisnis. Bahkan ada yang secara
ekstrim misalnya tidak punya makanan untuk dimakan pun, lebih memilih untuk
minta pada orangtua atau saudara.
Takut diremehkan (malu/
gengsi) seringkali menjadi penyebab utama kita tidak berani memulai usaha.
Apalagi jika usaha yang akan dilakukan adalah usaha dengan modal kecil yang
kurang terlihat bonafit.
4. Dipaksa
Keberanian yang dipaksa,
bisa dibangkitkan dengan memberi kita target diri untuk mencapai atau
mendapatkan sesuatu, dengan memberi bayangan yang menyenangkan yang bisa kita
alami di masadepan. Misalnya kita punya target “tahun depan harus sudah punya
rumah sendiri, udah nggak kost lagi, nggak perlu mikir biaya kost, nggak perlu
repot pindah-pindah” atau “sudah tidak ikut mertua lagi. Nggak pelu sungkan
kalau mau ngapa-ngapain” atau “kalau punya bisnis sendiri, nggak perlu lagi
dengerin bos ngomel-ngomel” dan lain sebagainya.
Bisa juga dibangkitkan
dengan membayangkan hal-hal yang buruk yang bisa terjadi dimasa depan. Misalnya “jika tidak punya bisnis sendiri,
nanti kalau tenaganya sudah tidak dibutuhkan perusahaan (PHK) bisa-bisa nggak
punya penghasilan” atau “nanti kalau
sakit nggak ada biaya untuk berobat, padahal nggak ada uang pensiunan” dan lain
sebagainya.
Jika dengan motivasi diri
sendiri sulit untuk bisa mebangkitkan keberanian itu, kita bisa menggunakan
motivasi orang lain, terutama orang-orang yang kita cintai atau kita sayangi.
Dengan mengetahui beberapa hal yang bisa membangkitkan
keberanian, kita bisa memilih cara yang sesuai dengan keinginan dan kondisi
kita untuk membangkitkan keberanian kita memulai bisnis sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar